PERBANDINGAN BERBAGAI SISTEM EKONOMI


BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Sistem yang dianut sebuah negara biasanya sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Negara yang berideologi komunisme biasanya akan menerapkan sistem Sosialis. Dan jika negara tersebut menganut paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi Kapitalis. Ada juga negara yang menggabungkan kedua sistem di atas atau yang biasa disebut sistem campuran.Tetapi, ada sistem yang berdasarkan syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam.Yang menganut sistem ini adalah negara-negara Islam yang ada di dunia.[1]
Secara garis besar sistem ekonomi di dunia didominasi oleh dua sistem, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis bersandar kepada pemilikan pribadi maupun swasta terhadap alat-alat produksi, kegiatan distribusi, maupun pertukaran. Sedangkan sistem ekonomi yang kedua, adalah sistem ekonomi sosialis. Sistem ini berkebalikan dengan sistem ekonomi kapitalis. Dimana, di dalam sistem ekonomi ini kegiatan-kegiatan ekonominya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Sehingga setiap individu tidak berhak atas kekayaan yang dimilikinya, karena alat-alat produksi, kegiatan distribusi, maupun pertukaran dilakukan oleh pemerintah dengan  tujuan kesejahteraan masyarakat bersama. [2]
Kedua sistem ekonomi tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal yang paling mendasar dari kedua sistem ini adalah masih adanya aspek kedholiman. Pada sistem ekonomi kapitalis, masyarakat kecil selaku buruh mendapatkan perlakukan semena-mena dari pemilik modal. Sedangkan pada sistem ekonomi sosialis, hak-hak individu yang seharusnya dapat ia miliki tidak diperbolehkan oleh pemerintah. Hal tersebut mendorong untuk terwujudnya konsep sistem ekonomi yang baru (di antara kapitalis dan sosialis). Sehingga para pemilik modal tetap dapat menjalankan usahanya tanpa merugikan buruh maupun orang lain, dan kepemilikan kekayaan pribadi tetap diakui dalam batas-batas yang ditentukan. Dengan demikian, adanya ekonomi Islam diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada, sebagai sistem ekonomi jalan tengah.[3]




B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian sistem ekonomi?
2.      Bagaimana macam-macam dari sistem ekonomi?
3.      Bagaimana system ekonomi yang ada di Indonesia?
4.      Bagaimana keunggulan dan kelemahan dari sistem ekonomi Islam, Kapitalis, dan Sosialis?
5.      Bagaimana perbedaan dari sistem ekonomi Islam, Kapitalis, dan Sosialis?




















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem adalah suatu rangkaian dari subsistem yang satu dengan lainya saling terkait. Jadi, siatem ekonomi adalah rangkain kegiatan lembaga-lembaga ekonomi yang saling bekerja sama dengan tujuan kemakmuran manusia. Dapat dikatakan juga sistem ekonomi adalah organisasi yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan ekonomi.[4]
Faktor faktor yang mempengaruhi perbedaan sistem ekonomi di suatu negara :
1.    Perbedaan ideology
2.    Perbedaan teknologi
3.    Perbedaan kebudayaan
4.    Perbedaan SDA dan SDM
5.    Kebudayaan adat istiadat
B.       Macam-Macam Sistem Ekonomi
Secara umum sistem ekonomi dapat dibagi menjadi :
1.    Sistem ekonomi terpusat/sosialis[5]
Sistem ekonomi sosialis merupakan kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis, yang mana menyerahkan segala siklus ekonomi sepenuhnya kepada mekanisme pasar yang ada. Sedangkan untuk sistem ekonomi sosialis, di mana pemerintah sangat memiliki peran sangat besar di dalam mengelola roda perekonomian dari hulu hingga hilir dalam rantai perekonomian di masyarakat.
Sistem ekonomi sosialis bukan berarti tidak memberikan kebebasan individu dalam kegiatan ekonomi, individu tetap diberikan kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi tetapi sangat terbatas sekali, serta dengan adanya campur tangan pemerintah yang sangat besar. Pemerintah melakukan campur tangan demi terwujudnya kemakmuran masyarakat bersama, tetapi di sisi lain kepemilikan individu yang dibatasi menyebabkan kreativitas individu menurun karena semangat untuk berkarya di bayangbayangi oleh pemerintah untuk kemakmuran bersama. Karena sistem ekonomi sosialis ini memiliki pandangan bahwa suatu kemakmuran pribadi atau individu hanya dapat terwujud jika berlandaskan kemakmuran secara bersama-sama. Sehingga konsekuensi yang harus dipertaruhkan ialah penguasaan dan kepemilikan atas aset-aset ekonomi maupun terhadap faktor-faktor produksi yang ada sebagian besarnya adalah kepemilikan untuk sosial.
Ciri-ciri sitem ekonomi terpusat/sosialis :
a.       Lebih mengutamakan kebersamaan atau kolektivitas. 
b.      Pemerintah memiliki peran sangat besar
c.       Sifat manusia dalam sistem ini ditentukan oleh pola produksi
d.      Hak milik individu tidak diakui
2.    Sistem ekonomi pasar/kapitalis
Sistem ekonomi liberal yaitu suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi semua masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Suatu kondisi yang dimana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut dengan laissez-faire. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal yaitu antara lain: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.[6]
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal/kapitalis :
a.       Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melaksanakan suatu kegiatan perekonomian
b.      Mempunyai kebebasan dalam memiliki barang modal (barang kapital).
c.       Dalam melakukan suatu tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari suatu keuntungan sendiri.
3.    Ekonomi Islam
Ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari maslah-masalah ekonomi masyarakat dalam perspektif nilai-nilai islam.[7]
Ciri-ciri ekonomi Islam :
a.    Sikap pengabdian dari ekonomi Islam
     Pekerjaan ekonomi seseoang akan bernilai ibadat apabila dimaksudkan atau diniatkan untuk mencari  keridhaan Allah SWT.
b.    Cita-cita luhur dari ekonomi Islam
     Tidak hanya terbatas pada keuntungan semata melainkan memiliki tujuan untuk memakmurkan bumi dan mempersiapkan bagi kehidupan isnsani, sebagai kepatuhan terhadap perintah Allah dan merupaka relisasi dari khilafat di bumi Allah, karena percaya bahwa manusia pasti akan berdiri di hadapan penciptanya untuk mempertanggungjawabkan khilafat ini.
c.    Pengawasan atas pelaksanaan atas kegiatan ekonomi
     Dalam lingkungan ekonomi Islam , di samping adanya pengawasan syari’at yang dilaksanakan oleh kekuasaan umum , ada pula pengawasan yang lebih ketat dan lebih aktif , yakni pengawasan hati nurani yang telah terbina diatas kepercayaan akan adanya ALLAH SWT dan perhitungan di akhirat. Perasaan pengawasan hati nurani akan lebih mampu mencegah penyelewengan kegiatan ekonomi jika disbanding dengan pengawasan dari luar.[8]
C.      Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi yang dianut Indonesia, yaitu sistem Ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut juga sistem demokrasi ekonomi atau disebut juga sistem ekonomi kerakyatan. Demokrasi ekonomi berarti dalam kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah.[9]
Ciri-ciri positif ekonomi kerakyatan :
1.             Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. (Pasal 33 UUD 1945)
2.             Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (Pasal 33 UUD 1945)
3.             Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar besar bagi kemakmuran rakyat. (Pasal 33 UUD 1945)
4.             Sumber-sumber kekayaan dan keuanagan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula. (Pasal 33 UUD 1945)
5.             Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. (Pasal 27 UUD 1945)
6.             Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat. (Pasal 33 penjelasan UUD 1945)
Menurut Tap MPR No. II/MPR/1993 tentang GBHN, walaupun demokrasi ekonomi di Indonesia memiliki banyak ciri positif, namun dalam pelaksanaannya harus dihindari ciri-ciri negatif berikut ini.[10]
1.        Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan) yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
2.        Sistem etatisme yang mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3.        Monopoli, yaitu memutuskan kegiatan ekonomi pada suatu kelompok tertentu yang merugikan masyarakat.[11]
D.      Kelebihan dan kekurangan system Ekonomi Islam, Kapitalis, dan Sosialis[12]
1.      Sistem ekonomi Islam
Karena didasarkan pada nilai-nilai Ilahiah, sistem ekonomi Islam tentu saja akan berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada ajaran kapitalisme, dan juga berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang didasarkan pada ajaran sosialisme. Memang, dalam beberapa hal, sistem ekonomi Islam merupakan kompromi antara kedua sistem tersebut, namun dalam banyak hal sistem ekonomi Islam berbeda sama sekali dengan kedua sistem tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki sifat-sifat baik dari kapitalisme dan sosialisme, namun terlepas dari sifat buruknya.
a.         Kelebihan sistem ekonomi Islam:
1)        Menjunjung kebebasan individu
Manusia memiliki kebebasan membuat suatu keputusan yang berhubungan dengan pemenuhan kehidupannya. Dengan ini manusia bisa mmengoktimalkan potensinya. Kebebasan manusia dalam islam didasarkan atau nilai-nilai tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala sesuatu kecuali Allah. Nilai tauhid inilah yang akan menjadikan manusia menjadi berani dan percaya diri.
2)        Mengakui hak individu terhadap harta
Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Hak pemilik harta hanya diperoleh dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan islam. Islam mengatur pemilikan harta didasaarkan atas kemaslahatan sehingga keberadaan harta akan menimbulkan sikap saling menghargai dan menghormati. Hal ini terjadi karena bagi seorang muslim harta sekedar titipan Allah .
3)        Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam mengakui bahwa adanya ketidaksamaan ekonomi antar orang. Salah satu penghalang yang menjadikan banyaknya ketidakadilan bukan didasarkan Allah, tetapi ketidak adilan yang terjadi karena sistem yang dibuat manusia sendiri. Misalnya, masyarakat lebih hormat kepada orang yang mempunyai jabatan tinggi dan lebih banyak mempunyai harta, sehingga masyarakat terkodisikan bahwa orang-orang yang mempunyai jabatan dan hata mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding yang lainnya. Akhirnya, sebagian orang yang tidak mempunyai harta dan jabatan merasa bawah.
4)        Jaminan sosial
       Setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara dan setiap warga negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokok masing-masing. Memang sudah menjadi tanggung jawab utama bagi sebuah negara untuk menjamin stiap negaara, dalam memenuhi kebutuhan sesuai prinsip “hak untuk hidup”. Dalam sistem ekonomi islam negara mempunyai tanggung jawab untuk mengalokasika sumber daya alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat secara umum.
5)        Distribusi kekayaan
       Islam mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat. Suber daya alam aadalah hak mmanusia untuk dipergunakan manusia untuk kemaslahatannya, upaya ini tidak menjadi masalah bila tidak ada usaha untuk mengoptimalkan melalui ketentuan-ketentuan islam.
6)        Larangan menumpuk kekayaan
       Sistem ekonomi islam melarang individu mengumpulkan harata kekayaan secara berlebihan. Seorang muslim berkewajiban untuk mencegah dirinya dan masyarakat supaya tidak berlebih dalam pemilikan harta. Seeorang muslim dilarang beranggapan terlalu berlebihan terhadap harta sehingga menyebapkan ia menggunakan cara-cara yang tidak benar untuk mendapatkannya.
b.         Kelemahan Sistem ekonomi Islam
Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa factor sebagai berikut:
1)        Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
2)        Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal
3)        Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system ekonomi Islam
4)        Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
5)        Pendidikan masyarakat yang materialism's



2.       Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya.Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
a.       Kelebihan sistem ekonomi Kapitalis:
1)      Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
2)        Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
3)        Pengawasan politik dan social sangat minimal, karena tenaga, waktu, dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
b.      Kelemahan sistem ekonomi Kapitalis:
1)        Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
2)        Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan, sementara ada kelompok yang lemah 3 . Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
3)        Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari keuntungan.
4)        Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3.         Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya. Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan. Sistem Ekonomi Sosialis berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
a.         Kelebihan sistem ekonomi Sosialis:
1)        Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2)        Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3)        Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4)        Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
b.        Kelemahan sistem ekonomi Sosialis:
1)        Mematikan inisiatif individu untuk maju
2)        Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3)        Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
E.  Perbandingan Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis, dan Sosialis[13]
No
Perkara
Islam
Kapitalis
Sosialis
1.
Sumber
Wahyu allah swt kepada rosulluloh swt
Berdasarkan fikiran manusia yang terbatas
Berdasarkan fikiran manusia yang terbatas
2.
Dasar Perekonomian
Setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab dan jenis pemikirannya. Sedangkan jumlah kelayakan yang boleh dimiliki tidak dibatasi
Ekonomi berada ditangan para pemilik modal. Setiap orang bebas menempuh cara apa saja, tidak mengenal sebab-sebab pemilikan. Jumlahnya pun bebas dimiliki tanpa batas
Ekonomi di tangan Negara. Tidak ada sebab pemilikan, semua orang boleh mencari kekayaan dengan cara apa saja. Namun jumlah kekayaan yang boleh dimiliki dibatasi
3.
Kemunculan System Aturan
Allah SWT menjadikan bagi manusia system aturan yang dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan pada nabi Muhammad SAW dan manusia hanya memahami permasalahannya, lalu menggali hukum berdasarkan al-quran dan sunnah
Manusia membuat hukum bagi dirinya berdasarkan fakta yang mereka lihat
System aturan diambil dari alat-alat produksi




BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
1.      Sistem ekonomi adalah rangkain kegiatan lembaga-lembaga ekonomi yang saling bekerja sama dengan tujuan kemakmuran manusia. Dapat dikatakan juga sistem ekonomi adalah organisasi yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan ekonomi.
2.      Macam-macam system ekonomi:
a.       System ekonomi sosialis
b.      System ekonomi kapitalis
c.       System ekonomi islam
3.      System perekonomian di Indonesia
Sistem ekonomi yang dianut Indonesia, yaitu sistem Ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut juga sistem demokrasi ekonomi atau disebut juga sistem ekonomi kerakyatan. Demokrasi ekonomi berarti dalam kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah.
4.      a. system ekonomi islam
kelebihan
1)      Menjunjung Kebebasan Individu
2)      Mengakui hak individu terhadap harta
3)      Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
4)      Jaminan sosial
5)      Distribusi kekayaan
6)      Larangan menumpuk kekayaan
Kelemahan
1)      Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
2)      Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal
3)      Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system ekonomi Islam
4)      Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
5)      Pendidikan masyarakat yang materialism's
b. Sistem Ekonomi Kapitalis
kelebihan
1)      Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
2)      Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
3)      Pengawasan politik dan social sangat minimal, karena tenaga, waktu, dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
Kelemahan
1)      Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
2)      Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan, sementara ada kelompok yang lemah 3 . Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
3)      Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari keuntungan.
4)      Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
c. sistem Ekonomi Sosialis
kelebihan
1)      Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2)      Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3)      Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4)      Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kelemahan
1)      Mematikan inisiatif individu untuk maju
2)      Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3)      Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
5.      Perbandingan Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis, dan Sosialis
No
Perkara
Islam
Kapitalis
Sosialis
1.
Sumber
Wahyu allah swt kepada rosulluloh swt
Berdasarkan fikiran manusia yang terbatas
Berdasarkan fikiran manusia yang terbatas
2.
Dasar Perekonomian
Setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab dan jenis pemikirannya. Sedangkan jumlah kelayakan yang boleh dimiliki tidak dibatasi
Ekonomi berada ditangan para pemilik modal. Setiap orang bebas menempuh cara apa saja, tidak mengenal sebab-sebab pemilikan. Jumlahnya pun bebas dimiliki tanpa batas
Ekonomi di tangan Negara. Tidak ada sebab pemilikan, semua orang boleh mencari kekayaan dengan cara apa saja. Namun jumlah kekayaan yang boleh dimiliki dibatasi
3.
Kemunculan System Aturan
Allah SWT menjadikan bagi manusia system aturan yang dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan pada nabi Muhammad SAW dan manusia hanya memahami permasalahannya, lalu menggali hukum berdasarkan al-quran dan sunnah
Manusia membuat hukum bagi dirinya berdasarkan fakta yang mereka lihat
System aturan diambil dari alat-alat produksi









DAFTAR PUSTAKA

Ari Susanto, Haris. Berbagai penelitian islam kontemporer tinjauan multicultural. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2018.
Dewi, Gemala. Aspek Aspek Hukum Dalam Perbankan & Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2017.
Edwin Nasution, Mustafa. Pengantar Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: kencana. 2007.
Perbandingan ekonomi islam, kapitalis dan sosialis, https://media.neliti.com/media/publications/195010-ID-perbandingan-ekonomi-islam-dan-ekonomi-k.pdf diakses pada tanggal 12 September 2018, pukul 21.30 WIB.
Tim Mgmp Kab.Madiun, Ilmu Pengetahuan Sosial.



[1]Perbandingan system ekonomi, https://karyatulisilmiah.com/makalah-perbandingan-sistem-ekonomi-islamkapitalis-sosialis-dan-campuran/?upm_export=pdf diakses pada tanggal 12 september 2018 pukul 21.30 WIB.
[2] Perbandingan system ekonomi, https://media.neliti.com/media/publications/195010-ID-perbandingan-ekonomi-islam-dan-ekonomi-k.pdf diakses pada tanggal 12 september 2018 pukul 21. 25 WIB.
[3] Ibid.
[4] Mustafa Edwin Nasution, pengantar eksklusif ekonomi islam  (Jakarta: kencana, 2007), 11.
[5] Muhammad Tho’in, jurnal ilmiah ekonomi islam Vol. 1 No. 03 November 2015, hal. 125.

[7] Eli Masykuroh, Pengantar Teori Ekonomi (Ponorogo: Nadi Offset Yogyakarta, 2008), 15.
[8] Gemala Dewi, Aspek Aspek Hukum Dalam Perbankan & Perasuransian Syariah Di Indonesia, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2017), 19.
[9] TIM MGMP KAB.MADIUN, Ilmu Pengetahuan Sosial, 11.
[10] Ibid.
[11] Tap MPR No. II/MPR/1993 tentang GBHN, Ibid.
[12] Perbandingan ekonomi islam, kapitalis dan sosialis, https://media.neliti.com/media/publications/195010-ID-perbandingan-ekonomi-islam-dan-ekonomi-k.pdf diakses pada tanggal 12 September 2018, pukul 21.30 WIB.
[13] Haris Ari Susanto, Berbagai penelitian islam kontemporer tinjauan multicultural, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), 146.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara desain KEREN POP ICE DAN JUS BUAH background BIRU

Cara desain keren POP ICE DAN JUS BUAH background kuning

BIOGRAFI IPPHO SANTOSA