MAKALAH EKONOMI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
DASAR-DASAR EKONOMI ’’


Disusun oleh  :
Dwi Agustina (210717178)
Ferdinda Ayu Maulidya (210717199)
Geang Ake Priambodho (210717196)

Dosen Pengampu :
Husna Ni’matul Ulya M. E.Sy

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2017

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang masalah
Ilmu ekonomi adalah suatu telah mengenai individu-individu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas, konsekuensi dari adanya kelangkaan.Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan,pemenuhan atas sesuatu kebutuhan tertentu memilih implikasi mengorbakan kebutuhan lain. Teori ekonomi memberikan gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dansifat-sifat hubungan ekonomi disertai penerapan prinsi-prinsip ekonomi mikro.Ekonomi mikro menangani perilaku saruan-satuan ekonomi mencakup konsumen, pekerja,para penanam modal. Pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang teori produksi dan biaya produksi, yaitu bagaimana proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Biasanya proses produksi perusahaan yang dilakukan ialah kegiatan mengkombinasi input (Sumber daya alam) untuk menghasilkan output. Produksi merupakan kegiatan inti didalam aktivitas perusahaa. Tanpa adanya kegiatan produksi perusahaan tidak akan mampu menghasilkan produk. Kebijakan yang diambil pihak manajemen perusahaan dalam mengelola kegiatan produksi memiliki pengaruh besar pada efisiensi produksi yang nantinya berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dan harga produk yang Latar Belakang harus ditetapkan.

B.      Rumusan Masalah
1.       Bagaimana teori Produksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang itu?
2.       Bagaimana pengertian Kurva Produksi?
3.       Bagaimana Penjelasan Elastisitas Produksi?
4.       Bagaimana pengertian Teori Biaya?
5.       Apa Kurva Biaya itu?


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Teori Produksi
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antaratingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.[1]
B.      Jangka Waktu Produksi
Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan.Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.[2]
Jangka waktu produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1         Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan, dan
2         Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variablemaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi
B.1.      Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila
tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L)

 
Q = Quantity (Jumlah barang)     f(L)  = Labour (Tenaga Kerja)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu.Artinya, faktor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja.Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.
Jenis-jenis kurva produksi :
1         Kurva Produksi Total
2         Produksi Marginal dan
3         Produksi Rata-rata
Macam-macam produksi :
a.       Produksi total
VC (Variabel Cost) adalah biaya yang berubah jika terjadi perubahan jumlah output yang diproduksi.
b.      Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.
MP = Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi Total
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja
c.       Produksi rata-rata
Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja

Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel
Jika faktor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Q = f(L, C)

 
                                       Q = Quantity      f(L)  = Labour     f(C) = Capital/modal/sarana
                                      
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal.Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya.Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Produksi dengan Menggunakan 2 variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).
Pengertian isoquant dan isoqost dalam teori produksi :
a.       Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.

Ciri-ciri isoquant :
1.       Mempunyai kemiringan negatif
2.       Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output
3.       Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
4.       Isoquant cembung ke titik origin.

b.      Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen.Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh.Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya.
Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kurva isoqost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.[3]
B.2       Produksi Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
Garis Perluasan Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
Berapa output yang harus diproduksikan, dan Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
C.      Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi (n) menunjukkan rasio perubahan output yang dihasilakan terhadap perubahan relatif jumlah input yang digunakan. Misalkan input yang berubah adalah pemakaian tenaga kerja (L) maka elastisitas produksi dapat diformulasikan sebagai berikut:
Atas dasar formula tersebut diketahui bahwa :
Ø  Pada saat MP > AP diperoleh Elastisitas Produksi> 1
Ø  Pada saat MP = AP diperoleh Elastisitas produksi =0
Ø  Pada saat MP negative diperoleh Elastisitas Produksi negative
Ket :
AP (Average Product)
MP (Marginal Product)
Kaitan antara rasionalitas daerah produksi dengan elastisitas produksi adalah sebagai berikut :
a.       Daerah dengan Elastisitas Produksi > 1 sampai Elastisitas Produksi =1 adalah irrational region
b.      Daerah dengan Elastisitas Produksi = 1 sampai Elastisitas Produksi = 1 adalah daerah rational region
c.       Daerah dengan elastisitas Produksi = 0 sampai Elastisitas Produksi < 0 adalah daerah irrational region
Perumusan diatas digunakan untuk menetukan daerah rasional maupun irrational dalam berproduksi terutama bila kita melihat data dalam bentuk tabel. Tanpa membuat kurva, sebetulnya kita sudah dapat menentukan mana daerah rasional maupun irrational dalam berproduksi dengan menggunakan rumusan diatas.[4]
Pengertian Teori Biaya
Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau peorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan tersebut (Raharjaputra,2009)
Costs adalah biaya dalam arti pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau individu yang berhubungan langsung dengan output/produk yang dihasilkan oleh perusahaan /perorangan tersebut.
misalnya : bahan baku dan pembantu, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya umum pabrik ,BBM, suplai pabrik, listik pabrik, dan lain-lain). dalalm struktur laporan rugi laba perusahaan biasanya disebut Harga Pokok Produksi.
Jenis-jenis biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan :
1.       Biaya Relevan (relevan cost)
Biaya yang akan digunakan untuk suatu penggunaan tertentu disebut biaya relevan (relevan cost). Pada saat penghitungan biaya yang akan digunaakan untuk melengkapi formulir pajak pendapatan sebuah perusahaan, para akuntan diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah yang actual yang digunakan dalam produksi. Dan untuk tujuan- tujuan pembayaran pajak, pengeluaran rupiah historis adalah biaya relevan.
2.       Biaya Tidak Relevan (idrrelevant cost)
Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak berbeda diantara alternative tindakan yang ada.
3.       Biaya Peluang (Opportunity cost )
Sumber daya ekonomi mempunyai nilai karena sumber daya tersebut bisa digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa untuk konsumsi. Ketika sebuah perusahaan menggunakan suatu sumber daya untuk memproduksi sebuah produk tertentu perusahaan tersebut juga menawarkan sumber daya tersebut kepada para pemakai alternatif.Oleh karena itu konsep biaya peluang menunjukkan kenyataan bahwa semua keputusan didasarkan pada pilihan diantara tindakan alternatif tebaik dan sumber daya tersebut.
4.       Biaya  Eksplisit dan Implisit
Biaya penggunaan sumbar daya mencakup biaya eksplisit dan biaya implisit. Upah yang dibayarkan, pengeluaran untuk listrik,, pembayaran untuk bahan-bahan baku, bunga yang dibayarkan kepada para pemegang obligasi perusahaan dan sewa bangunan.[5]
5.       Biaya Incremental dan Sunk Cost
Adalah biaya yang akan timbul sebagai akibat dari adanya suatu keputusan. Biaya incremental ini merupakan perubahan biaya total yang disebabkan oleh adanya suatu keputusan yang sedang dibuat.
6.       Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Penggunaan konsep biaya relevan untuk keputusan penentu tingkat output dan harga secara tepat membutuhkan suatu pemahaman tentang hubungan antara biaya dan output suatu perusahaan atau dengan kata lain fungsi biayanya tergantung pada fungsi produksi perusahaan dan fungsi penawaran pasar dari input-output yang digunakan perusahaan tersebut.

D.     Kurva biaya dan bentuknya

Dalam ekonomi dikenal beberapa kurva diantranya :
TC  (Total Cost), VC (Variabel Cost) , TFC/FC  (Fixed Cost), AFC (Average Fixed Cost) , ATC (Average Total Cost),  AVC (Average Variabel Cost),  MC (Marginal Cost).

Total Cost (TC)
TC (Total cost) adalah biaya total dari semua produksi TC diperoleh dari FC + VC. Bentuk kurva TC adalah kurva semakin curam seiring kenaikan jumlah yang diproduksi.

Kurva Total Cost

Variabel Cost (VC)
VC (Variabel Cost) adalah biaya yang berubah jika terjadi perubahan jumlah output yang diproduksi. Contoh biaya variabel cost : Bahan baku pembuatan coklat misal gula dsb, bentuk kurva variable cost, akan meningkat seiring kenaikan output.

Kurva Variabel Cost


Fixed Cost (FC)
Definisinya biaya tetap dimana biaya yang tidak akan berubah berapapun output yang di produksi. Contoh : Sewa gedung, sewa pabrik. Bentuk kurva FC : horizontal sebab jumlahnya tidak akan berubah.
                                         Kurva Fixed Cost


Average Total Cost (ATC)
Average Total Cost (Biaya Total Rata-rata) definisinya biaya total dibagi dengan output yang dihasilkan (TC/Q). Bentuk kurva ATC Berbentuk U, hal inidisebabkan ATC adalah penjumlahan dari biaya tetap rata-rata (AFC) dan biaya variabel rata-rata (AVC), (ATC) = AFC+AVC, AFC selalumenurun seiring naiknya output yang dihasilkan, karena biaya tetap semakin terebar dengan jumlah unit yang semakin banyak. AVC akan meningkat seiring kenaikan output yang dihasilkan karena perilaku dari penurunan produk marginal.
                        Kurva Average Total Cost



Average Fixed Cost (AFC)
Merupakan biaya tetap dibagi jumlah output (FC/Q).
Bentuk : Kurva AFC akan selalu menurun karena biaya tetapsemakin tersebar dengan jumlah output yang semakin banyak.
                                     Kurva Average Fixed Cost
  

Average Variabel Cost (AVC)
Merupakan biaya yang dibagi jumah output (VC/Q). Q yaitu Output (Quantitas barang). Bntuk : Kurva AVC akan naik seiring dengan jumlah output yang diproduksi.

                       Kurva Average Variabel Cost


Marginal Cost (MC)
Bisa didevinisikan kenaikan biaya total yang muncul dari unit produksi tambahan secara matematis MC= ^TC/^Q
Contoh Kasus : Jika produksi 2 gelas biaya total 3,8 produksi 3 gelas biaya total 4,5
MC = 0,70/1 = 0,70
                                       Kurva Marginal Cost

Kesimpulan
Teori Produksi terbagi menjadi dua yaitu, Teori produksi Jangka Pendek dan Teori Produksi Jangka Panjang.  Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingakat  produksi suatu komoditas dengan satu faktor ptoduksi yang variable. Konsep produksi jangka pendek faktor-faktor produksi terbagi menjadi dua yaitu, fixed input  dan variable input. Dalam hubungan tersebut terdapat faktor ptoduksi tetap yang jumlahnya tidak akan berubah. Untuk meningkatkan jumlah produksi, dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat menambah  jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yanag dianggap tetap seperti mesin , bangunan, tanah peralatan ptoduksi dll. sedangkan faktor produksi yang dapat mengalami perubahan misalkan tenaga kerja.



BAB III
Penutup
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antaratingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan
Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi memeliputi biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lenih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.




[1]Farid Wijaya, Pengantar ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 2000.

[2]Suparmoko, Pengantar ekonomi makro, BPFE UGM, Yogyakarta 2000.

[3]Sugiarto dkk, Ekonomi Mikri sebuah kajian komprehensip, (PT Sun : Jakarta 2005).

sumber : http://rin-kuchiki.blogspot.com/2012/11/teori-produksi-jangka-pendek.html
[5] Mashudi, Djohan. Hal 86

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara desain KEREN POP ICE DAN JUS BUAH background BIRU

Cara desain keren POP ICE DAN JUS BUAH background kuning

BIOGRAFI IPPHO SANTOSA